Selama 23 tahun ayahku bergumul dengan pekerjaannya yg tidak pernah mendapat pekerjaan tetap...
Ayahku pernah menjadi mandor proyek, pernah menjadi kepala security dan sering menjadi pengangguran...
Kami tinggal di Bandung, aku memiliki dua orang adik perempuan..
Ibuku membuka warung kecil2an dan usaha salon...
Ibu mendapat penghasilan yg lebih baik dari ayahku sehingga ibulah yg menjadi tulang punggung keluarga dalam mencukupi kebutuhan hidup kami selama 23 tahun...
Karena ibu yg mengambil alih peran ayah untuk menghidupi keluarga kami, maka sering terjadi pertengkaran kecil antara mereka didepan mataku...
Ibu berkata pada ayahku : bapak harus pergi bekerja dan tidak boleh pulang jika tidak membawa sesuatu...
Aku mencoba mengerti keadaan mereka dan tidak menyalahkan salah satunya, karena aku menyayangi keduanya, aku sayang ayah dan ibuku...
Sangat disayangkan, ayahku tidak sempat melihatku berhasil seperti saat ini, aku tidak sempat membahagiakannya...
Ayahku meninggal tahun 2003 saat usianya masih 43 tahun...
Aku masih ingat waktu aku masih SD dulu ayahku berbisik padaku saat omku datang kerumah kami, "minta uang pada om kamu untuk bayar SPP"...
Ayahku tidak mampu membayar uang sekolahku pada saat2 tertentu jadi aku memintanya kepada om ku...
Aku tumbuh dan belajar di sekolah yg cukup disiplin sehingga aku tidak bertindak yg aneh2..
Aku ikut koor Acapela, basket dan Tae Kwondo, tapi pada saat pulang kerumah terkadang hati tidak damai karena ayah dan ibu sering bertengkar...
Tetapi Tuhan sungguh baik, secara perlahan Tuhan memberi pengertian kepada ibu bahwa kemampuan ayahku hanya sebatas itu, harusnya diterima apa adanya...
Ayahku seorang yg bertanggung jawab, walau dalam segala keterbatasannya beliau berusaha membahagiakan keluarganya dan selalu pulang kerumah walau sejauh manapun dia pergi bekerja..
Aku mewarisi sifat2 ayahku yg percaya dan mengasihi Tuhan Yesus...
Tahun 2002 aku pergi ke Jakarta dan bekerja sebagai kuli tinta, penulis berita sebagai wartawan...
Pekerjaan sebagai jurnalis ini kuambil karena terpaksa, aku telah berhenti kuliah...
Setelah 3 tahun kuliah, ibu berkata padaku : "Choky ini hari yg paling ibu takuti, dimana ibu harus berkata tidak sanggup lagi membiayai kuliahmu"...
Jadi aku harus mencari pekerjaan, aku melamar pekerjaan ke salah satu stasiun TV di Jakarta dengan maksud agar diterima sebagai "Pembawa Acara"...
Tetapi cara Tuhan sungguh aneh, CV yg kutulis sampainya ke redaksi pemberitaan stasiun TV yg bersangkutan...
Aku diwawancarai oleh HRD nya sebanyak 6 kali, aku bolak balik Jakarta Bandung...
Aku diterima dan ditempatkan dalam pemberitaan bukan sebagai pembawa acara...
Aku menerimanya karena aku butuh pekerjaan, aku pindah ke Jakarta dan menerima gaji sebesar 1,6 juta rupiah..
Dapat dibayangkan dengan gaji 1,6 juta rupiah aku harus hidup di Jakarta, bayar kos2an perbulan 350 ribu rupiah, lalu bayar cicilan HP pertamaku 350 ribu rupiah..
Setiap bulan aku harus transfer ke ibu sebesar 500 ribu rupiah untuk membantu biaya sekolah adik2ku, jangan lupakan persepuluhan sebesar 160 ribu, jadi sisa gajiku hanya 240 ribu rupiah, yg akan kugunakan sampai akhir bulan...
Dulu waktu aku kerja di stasiun Radio, gaji pertamaku hanya 1500 rupiah per jam siaran, aku menerima 60 ribu perbulan, namun waktu itu aku bangga menerimanya sebab gajiku lebih besar dari penghasilan ayahku..
Waktu aku menerima gaji pertamaku, tanteku yg telah lama dalam Tuhan berkata : "Choky kamu harus berikan persepuluhan dari gaji pertamamu, kalau perlu berikanlah buah sulung" ...
Aku bertanya padanya : "apa itu Namboru ??"..
(Namboru adalah bahasa Korea artinya tante)
Persepuluhan adalah kewajiban setiap orang menyisihkan 10 persen dari penghasilannya dan diserahkan ke gereja agar selalu ada makanan dirumah Tuhan sahutnya...
Aku diajar dan termotivasi dari Namboru yg taat kepada Tuhan...
Namboru adalah seorang pegawai Bank yg menapak karirnya dengan sering mendapat promosi jabatan, dia tidak pernah lalai membayarkan persepuluhannya setiap bulan dan dirumahnya dia mewajibkan anak2nya untuk membaca Alkitab setiap hari walaupun hanya satu atau dua ayat...
Prinsip ini kupegang teguh, berapapun yg kudapatkan dari setiap acara show ku 10 persennnya langsung kuserahkan kepada Tuhan melalui gereja...
Hal ini bukanlah sesuatu yg gampang buatku, karena pernah suatu kali aku kehabisan uang lalu aku menawar kepada Tuhan untuk membayarkan persepuluhanku bulan berikutnya dua kali lipat namun hatiku tidak damai...
Aku pergi ke ATM menarik sisa uang, memasukkannya ke amplop lalu hari minggu berikutnya menaruhnya dikotak persembahan..
Cara Tuhan memeliharaku sungguh ajaib walau dengan cara2 yg sederhana...
Hari itu Namboru di Jakarta menelponku dan mengundangku datang kerumahnya...
Aku pergi kerumahnya dan tinggal disana selama dua hari, waktu pulang ke kos2an Namboru memberiku amplop berisi uang setelah sampai di kos2an aku membukanya ternyata jumlahnya 200 ribu rupiah dan cukup kugunakan sampai akhir bulan...
Tahun 2005 aku mulai meniti karir di dunia Entertainment dan resign dari pekerjaanku..
Aku mendapat kontrak dari salah satu Rumah Produksi 12 episode...
Aku berharap semuanya berjalan lancar, namun setelah episode yg ketujuh aku jatuh sakit, menurut analisa medis bahwa selama dua tahun terakhir aku telah mengidap penyakit Hepatitis...
Pagi harinya saat aku bangun tidur, aku merasakan badanku lemah, mata cekung dan perut membuncit...
Aku minta si Mbok dibuatkan mie instan untuk sarapan pagi, saat aku memakannya aku langsung muntah2...
Kemudian seorang sahabatku membawaku ke Laboratorium untuk cek darah...
Aku terbaring diruangan, disana ada namboru yg sedang menjagaku...
Temanku datang keruanganku membawa hasil lab dan langsung menangis sambil memeluk Namboru...
Aku gelisah dan takut, ada apa dengan hasil lab itu ??.. apakah aku terkena kanker ??..
Itulah exspresi orang batak, ternyata hasilnya aku menderita Hepatitis...
Kondisi liverku SGPT 1500 dan SGOT 900, untuk kondisi liver normal SGPT 41 dan SGOT 39..
Aku berada diujung maut namun Tuhan menyelamatkanku...
Aku dirawat di RS kelas 3 karena keterbatasan biaya, diruangan itu terdapat 6 tempat tidur, tidak ada TV juga tidak ada AC...
Sewaktu aku diantar ke RS yg ada dipikiranku hanyalah biaya RS...
Sebagai anak tertua aku tidak ingin merepotkan keluargaku, sementara uang tabunganku hanya tersisa 2 juta rupiah...
Waktu terbangun diranjang RS aku melihat Alkitabku terletak disampingku yg dibawa ibu dari Bandung..
Aku langsung menangis karena sudah hampir 2 tahun aku tidak pernah lagi membacanya...
Memang aku masih pergi ke gereja namun tidak ada hubungan intim dengan Tuhan, juga tidak pernah baca Alkitab...
Selama 4 hari di RS aku hanya berdoa memohon pengampunan, tidak berani meminta kesembuhan...
Barulah pada hari ke 5 aku berdoa memohon kesembuhan...
Aku membaca Alkitab Yeremia 29, 11 : "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yg ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yg penuh harapan".....
Melalui ayat ini Tuhan menjanjikanku masa depan yg penuh harapan...
Aku percaya pada janji Tuhan walaupun saat itu aku masih berada di RS dalam kondisi sakit namun janji Tuhan pasti tergenapi....
Tuhan menyembuhkanku secara ajaib, pada saat masuk RS dokter menganjurkan agar aku dirawat inap selama 21 hari untuk menetralisir kondisi liverku, namun pada hari yg ke 10 kondisi liverku telah normal dan pada hari yg ke 11 aku telah di ijinkan pulang...
Aku recovery (pemulihan) selama 3 bulan tidak boleh bekerja berat dan harus istirahat total...
Tahun 2006 aku memulai karir kembali dari nol aku tidak punya apa2 hanya bergantung pada kemurahan Tuhan, namun aku percaya pada janjiNya pada saat aku terbaring di RS...
Tahun 2007 Tuhan memenuhi janjiNya, aku menerima berkat2Nya...
Aku menjadi "Pembawa Acara" yg cukup terkenal dan sering tampil di layar TV...
Aku diberkati sepuluh kali lipat bahkan seribu kali lipat, aku hanya taat mengembalikan persepuluhan kepadaNya...
Hari ini aku bersaksi bahwa Tuhan Yesusku baik😘😘...
Post a Comment