24hoursintimacy

Latest Post



Kisah nyata perjalanan Rohani.. MAJED EL SHAFIE

Saya terlahir di sebuah keluarga non-Kristen yang sangat terpandang di Kairo, Mesir. Bapak dan saudara laki-laki saya adalah para penasehat hukum dan paman saya bekerja sebagai Hakim Mahkamah Agung, saya sendiri seorang mahasiswa hukum.

”Ketika kamu lahir dalam sebuah keluarga seperti ini, kamu memiliki banyak buku tentang hukum, keadilan dan kebebasan"

Majed mengawali kesaksiannya.

Pada tahun ketiga kuliah ilmu hukum di Alexandria, saya terkejut mengetahui adanya hukum yang melarang pembangunan gedung-gedung gereja.
Dan hukum itu juga melarang merenovasi bangunan-bangunan gereja kuno.
Orang-orang Kristen Mesir diperlakukan lebih buruk dari masyarakat kelas dua.

Terpukul oleh ketidak toleransian yang tidak masuk akal ini, saya mulai bertanya-tanya tentang ajaran agama nenek moyang saya.
”Mengapa ada penganiayaan terhadap pengikut ajaran Kristen, apa sih sebetulnya kesalahan mereka?”

Sebagai seorang calon sarjana hukum, dan dibesarkan dalam keluarga yang paham dengan masalah hukum, maka saya berkesimpulan :

"Ada politik jahat yang sedang mencoba menutupi sesuatu".

Pencarian keadilan dan kebenaran mulai berlangsung dalam jiwa saya sebagai seorang mahasiswa hukum.

Lalu saya menghubungi sahabat saya, Tamer, ia seorang Kristen dan saya menanyakan pertanyaan yang sama kepada dia
“Tamer.. kenapa ada penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di negeri ini ..?”

Karena takut membuat persahabatan kami menjadi pecah karena pertanyaan saya tersebut, maka Tamer memberikan Kitab Suci-nya pada saya, dan berkata :

”Pada kitab ini, kamu dapat menemukan jawaban untuk setiap pertanyaan yang kamu inginkan".

Saya pun langsung mengambilnya dan membawanya pulang. Saat pertama kali membuka Kitab Suci, kitab Injil Yohanes pasal 8 bercerita tentang bagaimana Yesus Kristus menangani kasus seorang wanita yang tertangkap basah saat berzinah itulah yang saya buka,
”Saya temukan bahwa Kitab Suci itu berisi tentang keadilan, kasih, dan pengampunan, lebih dari sekedar tentang hukum".

”Ini adalah pertama kalinya saya melihat pengampunan sejati".

Sejak saat itu, saya memutuskan untuk membaca Alkitab bersamaan dengan kitab suci agama leluhur saya untuk membandingkan kebenaran sejati diantara keduanya.

Hampir setahun setelah saya pertama kali membaca Kitab Suci, saya memutuskan untuk menjadi orang Kristen, meninggalkan agama nenek moyang saya.

Orang yang pertama kali saya beritahu adalah sahabat saya, Tamer. Saya berkata..
”Tamer, saya sekarang tahu apa itu Kristen. Kristen itu bukanlah agama. Kristen bukanlah pergi ke gereja setiap minggu lalu bernyanyi “Haleluya (terpujilah BAPA SURGAWI) serta Putra tunggalnya Yesus Kristus, dan begitu lagi sampai minggu depan.
Kristen itu adalah hubungan khusus manusia dengan Tuhan. Maka saya percaya dan mau menerima Yesus ke dalam hati saya".

Saya akhirnya menjadi Kristen dan mulai ikut organisasi jemaat bawah tanah dan puji Tuhan, kami dapat memenangkan 24.000 jiwa dalam 2 tahun.

Sebenarnya ini gereja bawah tanah, sebab kami mengadakan ibadah di goa-goa di pinggiran kota Alexandria.

Sementara saya ikut memimpin gereja bawah tanah, saya seperti sedang berdiri berhadapan dengan 2 raksasa Goliat;

Yang pertama ialah hukum pemerintah yang tidak adil.

Dan yang kedua adalah ajaran dari agama nenek moyang saya, yang mereka pakai untuk membenarkan menganiaya para umat Kristen di Mesir.

Tahun 1998, pagi-pagi sekali 5 tentara dan 2 polisi mendobrak pintu rumah saya dan membawa saya ke kantor polisi untuk diintrogasi, polisi mencoba mendapatkan informasi, siapa saja nama-nama orang Kristen yang berhubungan dengan saya, tetapi saya menolak. Lalu polisi itu mengancam:
”Jika kamu ingin bermain keras, kami dapat bermain keras!”

Setelah itu, saya digiring ke Penjara Abu Za’abel di Kairo, suatu tempat terkenal di Timur Tengah sebagai ”Neraka di Bumi".

Saya dipenjara dengan tuduhaan membangkitkan revolusi, ditambah tuduhan lainnya yaitu: mencoba mengubah agama Mesir dari non-Kristen menjadi Kristen dan telah menyembah serta mengasihi Yesus Kristus, Juru selamat.

Di Abu Za’abal, nama dan indentitas saya diganti, agar keluarga dan organisasi kemanusian tidak bisa menemukan saya.

Ini adalah praktek umum petugas penjara rahasia di Mesir.

Saya ditempatkan di bagian bawah tanah. Mereka menyiksa saya 7 hari berturut-turut, setiap hari tingkat siksaan semakin berat.

Pada hari pertama, mereka bertanya siapa nama-nama rekan Kristen saya. Saya tutup mulut. Maka mereka membotaki kepala saya dan menguyur dengan air panas dan kemudian air yang sangat dingin. Namun, saya tetap diam.

Hari kedua, mereka menggantung saya secara terbalik, kaki di atas kepala di bawah. Dalam posisi ini saya dipukuli dengan ikat pinggang, disunduti rokok yang membara dan jempol kuku kaki saya dicabut dengan tang.

Saya tetap bertahan..

Hari ketiga, saya dibawa ke sebuah sel, sementara saya berada di sana dengan segala luka di tubuh. Mereka memasukkan 3 anjing ke dalam sel penjara tersebut. Anjing-anjing tersebut adalah binatang ganas, dilatih untuk menyerang tahanan dan memakan daging mereka.

Ketika saya melihat ke 3 anjing digiring ke kamar sel, saya pergi ke pojok sel dan duduk di situ menutup wajah dengan tangan menantikan penderitaan yang akan menimpa saya.

Anjing-anjing semakin dekat, namun tiba-tiba keajaiban terjadi. Saya tidak mendengar suara-suara anjing itu. Saya tidak mengerti, apa yang sedang terjadi, ketika saya mengangkat kedua tangan dari muka saya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

”Ternyata ke 3 anjing tersebut hanya duduk-duduk saja, sekalipun tuan mereka memerintahkan dengan paksa untuk menyerang saya.

Merasa tidak percaya apa yang mereka saksikan, mereka membawa ke 3 anjing itu keluar dan meminta kepada rekannya 3 anjing yang lain. Ternyata peristiwa mukjizat itu berulang lagi, bahkan seekor anjing menghampiri saya dan mulai menjilati diri saya.

Mereka melihat mukjizat Tuhan di depan mata mereka sendiri terjadi pada diri saya.

Hari keempat, petugas nomor 27, orang yang tinggi besar, memasuki sel dan berkata:
“Dengarkan, berikan nama-nama temanmu dan saya akan melepaskanmu. Saya akan berikan kamu apa saja yang kamu mau, rumah besar, mobil baru, wanita-wanita cantik! Akan saya berikan..!

”Saya terima tawaran!” jawab saya, namun pertama-tama, saya belum makan selama 3 hari, bawalah makanan dan setelah itu kita bicara.”
Saya pun mendapat makanan.

”Sekarang kamu beri tahu saya nama orang-orang yang bekerja denganmu?” petugas itu berkata.

”Dengar, kelompok kami ini sangat besar. Saya tidak bisa memberikan semua nama mereka, dan saya sendiri tidak bisa mengingat semuanya.
Namun, saya akan memberikan nama ketua kami kepadamu. Kamu bisa tangkap dia dan dia bisa memberikan dengan tepat nama semua anggota".

”Oh, saya pikir kamu adalah pemimpinya".

”Bukan tuan.. saya hanyalah seorang pelayan,”
”Nama ketua kami adalah Yesus Kristus. Jika anda bisa menangkap-Nya, tangkap saja"

Penjaga itu sangat murka. Lalu melempar saya ke tembok dan memerintahkan rekannya untuk membawa saya ke ruang lain untuk disalibkan.

“Dalam penghinaan terakhir, para penjaga merobek pakaian saya, lalu mengikat kedua tangan dan kaki serta leher saya pada sebuah balok salib dan membiarkan saya tergantung selama dua setengah hari. Diakhir 2,5 hari tersebut, mereka menggoreskan bahu sebelah kanan saya dengan pisau, lalu menaruh jeruk nipis dan garam pada daging yang robek tersebut".

Saya kehilangan kesadaran akan siksaan berat itu, dan ketika terbangun saya sudah berada di rumah sakit.
Ketika baru tersadar saya merasa begitu kesakitan.

Saya sungguh kehausan saat itu, lalu dalam penglihatan malam, saya melihat Tuhan Yesus datang, ia memberi saya minum dari tangan-Nya dan berkata,
“Jika kamu minum air-Ku, kamu tidak memerlukan air yang lain..?”

Itu adalah pengalaman rohani luar biasa bagi saya.

Seminggu setelah kejadian itu saya pulih total. Seorang penjaga penjara di rumah sakit memberikan informasi, bahwa besok saya akan dieksekusi mati. Karena saya tahu akan hal itu saya memutuskan untuk melarikan diri melalui jendela belakang rumah sakit.

Berita tentang kaburnya saya segera menyebar dan pemerintah mengumumkan hadiah 100.000 Dollar bagi kepala saya. Wajah saya muncul di TV dan di koran-koran. Saya tahu bahwa saya tidak dapat tetap tinggal di Mesir lagi.

Dengan mengendarai jet ski milik teman, saya melintasi Laut Merah, lalu menyeberangi Padang gurun Sinai dan menyerahkan diri pada orang-orang Israel. Di sana saya ditahan selama 16 bulan, sementara PBB dan Amnesty Internasional menyelidiki kasus saya dan pada akhirnya saya mendapatkan status pengungsi politik untuk berimigrasi ke Toronto, Kanada.

Semua ini telah mengubah kehidupan saya.
Saya tidak akan pernah menyerah..! Sebab saya tahu banyak orang sedang melalui hal yang sama dengan yang saya alami dahulu.
Setiap tahun, ratusan ribu orang Kristen mati dibunuh karena iman mereka dan inilah fakta..!

Kepada semua pemerintah yang menganiaya orang Kristen, saya.. Majed El Shafie berkata :

”Orang-orang Kristen yang teraniaya mati dan berjatuhan, mereka akan tetap tersenyum. Walau mereka mati dan ada di dalam sebuah tanah yang dalam, tetapi sesungguhnya mereka memegang lampu keabadian KERAJAAN SURGA. Kalian dapat membunuh pemimpin-pemimpin kami, namun kalian tidak akan dapat membunuh iman kami pada Tuhan Yesus Kristus.

God is good all the times😘😘

TO GOD BE THE GLORY

Rencana Tuhan Pasti Yang Terbaik.

Kesaksian, pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mepunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang istri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunuh seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman-teman dan sahabat-sahabat, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki-laki dan perempuan.Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Tetapi bayi perempuan mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi untuk sang ibu dan bayi laki-laki nya.
Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang istri mengalami depresi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tersebut), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur yenyak", kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa ini adalah kehendak Tuhan.
Tuhan pasti memiliki rencana
Ketika sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencanaNya di balik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah.Pasangan ini berusaha keras untuk menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain?
Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya,mereka memohon keajaiban supaya bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne , mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yg akan terjadi.
Hari kelahiran tiba. Sang istri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan pilihan yang tepat (dengan tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada mereka,mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka.
Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah enam jam.....
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya...
Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini:
1. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang kita telah kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.
2. SESUNGGUHNYA, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.
3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan.Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak-anak kita melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga"


Mantan Imam Mesjid Murtad dan Mengikut Yesus Kristus.

Ketika aku masih bekerja di sebuah mesjid sebagai imam, aku berkhotbah bahwa Yesus Kristus bukanlah Tuhan. Bagiku, Tuhan itu hanyalah Allah saja, dan aku yakin Allah tidak pernah menikah, jadi tidak ada anak² apapun dari Allah. Maka dengan begitu aku berkhotbah bahwa Yesus itu bukan Tuhan. 

Lalu seseorang bertanya padaku dari tengah² jemaat,"Siapakah Yesus itu?" Orang itu jelas adalah Muslim, tapi dia bertanya padaku siapakah Yesus. Aku mengatakan bahwa dia bukanlah Tuhan, tapi pertanyaannya adalah SIAPAKAH DIA? Bagaimana cara mengenal Yesus?

Aku lalu membaca seluruh Qur'an sekalig lagi: 114 Surah, 6666 ayat di Qur'an. Ketika aku membacanya, aku menemukan nama Muhammad disebut 4 kali tapi nama Yesus disebut 25 kali. Itu saja sudah membuatku sedikit bingung. Mengapa Qur'an kok lebih banyak membahas tentang Yesus?
Masalah lain adalah aku tak dapat menemukan nama wanita apapun yang berhubungan dengan Muhammad dalam Qur'an. Tak ada nama ibu Nabi Muhammad, atau nama² istrinya. 

Satu² nama yang adalah malahan nama Mariam, ibunya Yesus. Qur'an Surah tiga (Al Imran) adalah nama dari keluarga Mariam, Surat 19 bahkan bernama Mariam. Aku jadi sangat ingin tahu mengapa Qur'an mengatakan banyak hal tentang Mariam. Q 3:43 menyatakan bahwa Mariam telah disucikan, dia tidak pernah berdosa dalam hidupnya, dan dia adalah perawan. Q 50:23 menyatakan bahwa dia naik ke surga dengan tubuh jasmaninya. Bahkan kenaikannya ditulis Qur'an.

Lalu tentang Yesus di Qur'an. Ketika aku membaca Q 3:45-55, ada 10 hal yang disebut Qur'an tentang Yesus. Yang pertama, Qur'an mengatakan Yesus adalah Kalimatullah yang berarti Kalimat Tuhan/ Firman Tuhan, 

dan yang kedua adalah ahimokuli yang berarti Roh Tuhan, 

dan yang ketiga adalah Isa Masi yang berarti Juru Selamat. Qur'an menyatakan Yesus adalah Kalimat Tuhan, Roh Tuhan dan Juru Selamat. 

Qur'an juga mengatakan bahwa ketika Yesus berusia 2 hari, dia telah mulai bicara. Qur'an mengatakan Yesus menciptakan burung yang hidup dari tanah liat. Dia mengambil tanah, membentuknya menjadi burung, lalu meniupkan nyawa ke dalamnya, sehingga burung itu hidup.
Maka aku pikir Yesus bisa memberi kehidupan karena dia memberi nyawa pada tanah liat.
Qur'an mengatakan Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir, orang kusta, dll. Anehnya, Qur'an mengatakan Yesus membangkitkan orang mati; Yesus naik ke surga; dia masih hidup dan akan datang lagi. 

Ketika aku membaca semua hal ini dalam Qur'an, kupikir tadinya Qur'an terutama membahas tentang Muhammad saja. Qur'an tidak mengatakan Muhammad sebagai firman Tuhan, dia bukan roh Tuhan, dia tidak pernah bisa bicara di usia 2 hari, dia tidak pernah membuat burung dari tanah liat dan menghidupkannya, dia tak pernah menyembuhkan orang saki, tidak pernah membangkitkan orang mati, dia sendiri mati diracun malah. 

Menurut Islam, dia sudah mati dan tak akan kembali lagi. Maka sudah jelas ada banyak perbedaan diantara kedua nabi ini. 

Aku tidak menyebut Yesus sebagai Tuhan, karena menurut pengertianku, dia itu hanya sekedar Nabi, tapi dia ternyata nabi yang lebih besar daripada MUhammad. 

Maka aku menemui bekas guruku yang mengajarku selama 10 tahun di perguruan tinggi Arabia. Aku bertanya padanya, "Guru, bagaimana Tuhan menciptakan jagad raya ini?" Dia berkata bahwa Tuhan menciptakan jagad raya melalui perkataannya, "Melalui FirmanNya."

Lalu aku bertanya, "Apakah FIrman itu adalah pencipta atau ciptaan?" Dia harus menjelaskan hal ini dengan benar. Pertanyaanku adalah apakah Firman Tuhan itu adalah Sang Pencipta atau Hal yang Diciptakan. Qur'an mengatakan Yesus itu adalah Firman Tuhan.

Jika guruku mengatakan Firman Tuhan adalan Pencipta, ini berarti Yesus adalah sang Pencipta, dan umat Muslim harus menjadi umat Kristen. Jika dia mengatakan bahwa Firman Tuhan itu hasil ciptaan, maka dia malah terjebak. Mengapa kok terjebak? Hal ini karena dia mengatakan segalanya di jagad raya ini diciptakan melalui Firman Tuhan. 

Jika Firman itu adalah ciptaan, maka awalnya Tuhan itu tentu tanpa firman/kata, dan ini juga berarti Dia tak mungkin bisa menciptakan apapun jikalau dia tak bisa berfirman/berkata sama sekali. Maka bagaimana bisa awalnya Tuhan dalam keadaan tanpa firman/kata dan bisa menciptakan Firman tersebut? 

Guruku tidak bisa mengatakan Firman Tuhan itu adalah sang Pencipta atau ciptaan, maka dia menjadi sangat marah sehingga dia mendorongku keluar kelas dan berkata bahwa Firman itu bukan Tuhan, bukan sang Pencipta dan ciptaan. Pergi kau dari sini," katanya. 

Alasan mengapa Muslim tidak bisa beriman Kristen adalah karena mereka dibutakan oleh ajaran salah yang disampaikan Imam mereka. Mereka berkata Firman adalah ciptaan untuk menunjukkan bahwa firman Tuhan bukanlah sang Pencipta. Mereka mengatakan Firman itu juga bukan ciptaan saja, dan tidak sama dengan Tuhan. 

Tapi inilah masalah yang mereka hadapi: bagaimanakah kedudukan Firman Tuhan itu sebenarnya. Dalam menghadapi hal ini, umat Kristen mengatakan Firman Tuhan itu adalah Anak Tuhan. Ketika aku katakan hal ini pada guruku, dia berkata, "Jika memang Anak Allah itu ada, maka tunjukkan siapa istri Tuhan. Tanpa istri, tak mungkin Tuhan bisa punya anak." 

Lalu aku tunjukkan bagian Qur'an lain. Qur'an mengatakan bahwa Tuhan bisa melihat tanpa mata, Tuhan bisa bicara tanpa lidah, Tuhan bisa mendengar tanpa telinga. Semua itu ditulis di Qur'an. Aku katakan, jika ini memang benar, maka dia bisa punya anak tanpa punya istri. Aku ambil Qur'an-ku, aku letakkan di atas dadaku, dan aku berkata, "Allah, katakan apa yang harus kulakukan karena Qur'an-mu mengatakan bahwa Yesus itu masih hidup, dan Muhammad sudah mokath. Katakan padaku mana yang harus kuikuti." 

Aku tak bertanya siapapun lagi, dan hanya bertanya pada Allahku saja. Setelah berdoa, aku buka Qur'an, dan kubaca Q 10:94. Kau tahu apa yang dikatakan Qur'an? Ayat itu mengatakan jika aku meragukan isi Qur'an ini, maka bacalah Alkitab, atau tanyakan orang² yang mengerti Alkitab. Kebenaran sudah dinyatakan di situ. 

Aku memohon semua Muslim untuk menyerahkan hidup mereka pada Kristus karena Dia-lah satu²nya jalan menuju kerajaan Tuhan. Tolong janganlah engkau menyia-nyiakan hidupmu seperti yang dilakukan Muslim² lain yang menyembah tuhan yang tak mereka kenal. Aku ajak kalian pada Yesus Kristus dan terimalah Dia. Tuhan memberkatimu.

Catatan Harian Seorang Pramugari dari China
-------------------------------------------------------
Kesaksian Pramugari China

Saya adalah pramugari biasa dari China Airline. Karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari saya hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton. Pada 7 Juni yang lalu saya mengalami pengalaman yang mengubah pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya.

*Seorang kakek dari desa*
Hari itu jadwal perjalanan kami dari Shanghai menuju Peking. Penumpang sangat penuh. Di antara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya. Saat itu saya yang berdiri di pintu pesawat menyambut penumpang. Kesan pertama dalam pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju sehingga seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.

*Pelayanan dipesawat*
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman. Ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut. Dia duduk dengan tegak dan kaku di tempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung. Kami menanyakannya mau minum apa. Dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak. Saat kami hendak membantunya meletakkan karung tua di atas bagasi tempat duduk, juga ditolak olehnya. Lalu kami membiarkannya du­duk dengan tenang.

Menjelang pembagian makanan, kami melihat dia duduk dengan tegang di tempat duduknya. Kami menawarkan makanan, juga ditolak olehnya. Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit. Dengan suara kecil dia menjawab bahwa dia hendak ke toilet, tetapi takut apakah di pesawat boleh bergerak sembarangan. Dia takut merusak barang dalam pesawat. Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet.

Saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik penumpang di sebelahnya dan menelan ludah. Dengan tidak menanyakannya kami meletakkan segelas minuman teh di mejanya. Ternyata gerakan kami mengejutkannya. Dengan terkejut dia mengatakan tidak usah. Kami mengatakan bahwa dia sudah haus dan memintanya minum tehnya. Dengan spontan ia mengeluarkan segenggam uang logam dari sakunya dan menyodorkannya kepada kami. Kami menjelaskan kepadanya bahwa minumannya gratis. Dia tidak percaya.

*Cerita kakek*
Dia berkata bahwa dalam perjalanan menuju bandara, dia merasa haus. Dia meminta air kepada penjual makanan di pinggir jalan, tetapi tidak diladeni dan malah diusir. Saat itu kami mengetahui, bahwa demi menghemat biaya perjalanan dari desa, dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil. Karena uang yang dibawa sangat sedikit, ia hanya dapat meminta minuman kepada penjual makanan di pinggir jalan. Itu pun kebanyakan ditolak dan dia dianggap sebagai pengemis.

Setelah kami membujuk dia terakhir kali barulah dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh. Kami menawarkan makanan, tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua putra yang sangat baik. Putra sulungnya sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah di tingkat tiga di Peking. Anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota. Tetapi, kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal di kota dan akhirnya pindah kembali ke desa. Sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking. Anak sulungnya tidak tega melihat dia naik mobil begitu jauh sehingga membelikan tiket pesawat dan menawarkannya untuk menemani bapaknya bersama-sama ke Peking. Tetapi si ayah menolaknya karena dianggap terlalu boros. Dia bersikeras pergi sendiri. Akhirnya dengan terpaksa anaknya menyetujui keputusannya itu.

Dia merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya. Ketika melewati pemeriksaan keamanan di bandara, petugas menyuruhnya menitipkan karung tersebut di tempat bagasi. Tetapi, dia bersikeras membawa sendiri. Dia mengatakan jika ditaruh di tempat bagasi, ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur. Akhirnya kami membujuknya untuk meletakkan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk. Akhirnya dia bersedia dan dengan hati-hati meletakkan karung tersebut.

Ucapan terima kasih yang tulus dari si kakek;
Saat dalam penerbangan, kami terus menambah minuman untuknya. Dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus. Dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui bahwa sesungguhnya dia sudah sangat lapar. Saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan apakah ada kantong kecil dan meminta saya meletakkan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak. Dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya. Kami semua sangat kaget. Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa, di mata seorang desa menjadi begitu berharga.

Dengan menahan lapar, dia menyisihkan makanan tersebut untuk anaknya. Dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada penumpang. Setelah menaruhnya dalam suatu kantong, makanan itu kami berikan kepada kakek tersebut. Di luar dugaan dia menolak pemberian kami. Dia hanya menghendaki bagiannya yang belum dimakan, tetapi tidak menghendaki yang bukan miliknya. Perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.

Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu. Tetapi, siapa menduga saat semua penumpang sudah turun dari pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya keluar dari pintu pesawat. Sebelum keluar, dia melakukan sesuatu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya.

Dia berlutut untuk mengucapkan terima kasih dengan bertubi-tubi. Dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang paling baik yang dijumpainya. Kami di desa hanya makan sehari sekali dan tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang begitu enak. Hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan meladeni saya dengan sangat baik. Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan terima kasih kepada kalian. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian," dia mengucapkannya sambil menangis. Kami semua dengan terharu memapahnya dan menyuruh seorang anggota yang bekerja di lapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.

Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam penumpang sudah saya jumpai. Ada yang banyak tingkah, yang cerewet, dan lain-lain. Tetapi, saya belum pernah menjumpai orang yang mengucapkan terima kasih dengan tidak biasa kepada kami. Kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada keistimewaan yang kami berikan. Kami hanya menyajikan minuman dan makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut mengucapkan terima kasih yang tidak biasa, sambil merangkul karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima makanan yang bukan bagiannya. Tindakan tersebut membuat saya sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya pada masa datang yaitu, jangan memandang orang dari penampilan luar, tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa yang kita dapat.

Catatan:
Mengapa kisah tersebut bisa begitu dramatis? Paling tidak ada tiga penyebab.
*Pertama, kita sudah terbiasa hidup di lingkungan yang kurang bersyukur.
*Kedua, kita terbiasa bekerja tanpa hati.
*Ketiga, tindakan yang kita anggap wajar, menurut standard Tuhan menjadi luar biasa. Karena itu "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."1 Tes 5:18
Dan,
Layanilah seorang akan yang lain dengan rendah hati.

Ketika saya membaca kisah catatan harian seorang pramugari yang di posting oleh Pelangi Kasih Ministry, kesaksian ini memberkati hidup saya, sehingga saya juga ingin menulis di Kesaksian Life. Kita diberkati untuk memberkati.

......Kasihmu terpancar dari dalam Hati, itu adalah kasih yang dari Tuhan Yesus....
Amin__



PERNIKAHAN
 
Mengapa orang menikah..?

Karena mereka jatuh cinta.

Mengapa rumah tangganya kemudian bahagia..?

Apakah karena jatuh cinta..?

Bukan...

Tapi karena mereka terus bangun cinta. Jatuh cinta itu gampang, 10 menit juga bisa.

Tapi bangun cinta itu susah sekali, perlu waktu seumur hidup...

Mengapa jatuh cinta gampang..?

Karena saat itu kita buta, bisu dan tuli terhadap keburukan pasangan kita.

Tapi saat memasuki pernikahan, tak ada yang bisa ditutupi lagi.

Dengan interaksi 24 jam per hari 7 hari dalam seminggu, semua belang tersingkap...

Di sini letak perbedaan jatuh cinta dan bangun cinta. Jatuh cinta dalam keadaan menyukai.

Namun bangun cinta diperlukan dalam keadaan jengkel.

Dalam keadaan jengkel, cinta bukan lagi berwujud pelukan, melainkan berbentuk itikad baik memahami konflik dan ber-sama2 mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Cinta yang dewasa tak menyimpan uneg2, walau ada beberapa hal peka untuk bisa diungkapkan seperti masalah keuangan, orang tua dan keluarga atau masalah yang sangat pribadi.. Namun sepeka apapun masalah itu perlu dibicarakan agar kejengkelan tak berlarut.

Syarat untuk keberhasilan pembicaraan adalah kita bisa saling memperhitungkan perasaan. Jika suami istri saling memperhatikan perasaan sendiri, mereka akan saling melukai. Jika dibiarkan berlarut, mereka bisa saling memusuhi dan rumah tangga sudah berubah bukan surga lagi tapi neraka.
Apakah kondisi ini bisa diperbaiki ?

Tentu saja bisa, saat masing2 mengingat KOMITMEN awal mereka dulu apakah dulu ingin mencari teman hidup atau musuh hidup. Kalau memang mencari teman hidup kenapa sekarang malah bermusuhan ??

Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta. Tetapi sesudahnya, porsi terbesar adalah membangun cinta. Berarti mendewasakan cinta sehingga kedua pihak bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, tenggang rasa, menopang, setia, mendengarkan, memahami, mengalah dan bertanggung jawab.

Mau punya teman hidup ?

Jatuh cintalah....

Tetapi sesudah itu.. bangunlah cinta...Jagalah KOMITMEN awal.

1. KETIKA AKAN MENIKAH
Janganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
Janganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2. KETIKA MELAMAR
Anda bukan sedang meminta kepada orang tua si gadis, tapi meminta kepada TUHAN melalui wali si gadis.

3. KETIKA MENIKAH
Anda berdua bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN.

4. KETIKA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur bunga, tetapi juga semak belukar yang penuh onak & duri.

5. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan.

6. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
Jangan bagi cinta anda kepada suami/isteri dan anak Anda, tetapi cintailah isteri atau suami Anda 100% & cintai anak2x Anda masing2x 100%.

7.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja2x kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan Anda.

8.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
Tetaplah berjalan dengan gemulai & lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

9.KETIKA MENDIDIK ANAK
Jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur kepada anak.

10.KETIKA ANAK BERMASALAH
Yakinilah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.

11.KETIKA ADA 'PIL/ Pria Idaman lain.
Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.

12.KETIKA ADA 'WIL/ Wanita Idaman lain.
Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

13.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA
Pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga bahagia.

14.KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS

GUNAKANLAH FORMULA 7K
1.Takut akan Tuhan

2.Kasih sayang

3.Kesetiaan

4.Komunikasi dialogis

5.Keterbukaan

6.Kejujuran

7.Kesabaran

Meski kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.

Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.

Pernikahan bukanlah tanaman bunga mekar harum semerbak yang sudah jadi. Pernikahan adalah lahan kosong yang harus kita garap bersama-sama.

Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, yang memperlakukan pasangan kita dengan TEPAT pula.

Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah mengizinkan pernikahan itu terjadi, maka itu berarti IA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.

Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN dan Imam, untuk tetap setia dan saling mengasihi dalam segala keadaan.

MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.

Manusia cenderung lebih pintar menilai orang lain daripada memeriksa diri sendiri,
Padahal, ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi baiklah kita saling mengasihi.
Pernikahan adalah tiket 1x jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.

Pernikahan adalah tempat dimana kita dituntut menjadi dewasa & salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.

Pernikahan bukan masalah feeling suka tidak suka, tapi tentang komitmen.

Masalah dalam pernikahan biasanya karena kita tidak memahami perbedaan pria & wanita.
Jangan tuntut pasangan untuk berubah, kitalah yang harus berubah lebih dulu.

Ingat !!
Better me = Better we.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan suami :
A. Tidak perhatikan perasaan istri.
Laki lebih pakai logika , wanita pakai feeling.
B. Lebih fokus memikirkan solusi daripada mendengar.
Wanita biasanya ingin didengarkan, dia ingin suami merasakan apa yang dia rasakan.
C. Seringkali setelah bicara, suami pergi tanpa beri kepastian / jawaban.

3 kesalahan umum:
yang sering dilakukan istri :
A. Memberi petunjuk tanpa diminta.
Mungkin bagi istri menunjukan perhatian , tapi bagi suami merasa dikontrol.
B. Mengeluhkan suami d¡ hadapan orang lain.
C. Mencoba membenarkan pada saat suami melakukan kesalahan. (istri merasa lebih benar)
Selama berumah tangga,

milikiLah komitmen2x ini :
1. Komitmen untuk tetap berpacaran.
2. Komitmen memiliki sexual intimacy regularly.
3. Komitmen untuk saling membantu (jangan mengkritik pasangan).
4. Komitmen untuk punya romantic get away (liburan berdua)
5. Komitmen berkomunikasi dengan jelas (saling cerita, terbuka, jangan biasakan bilang tidak dapat apa-apa bila ada apa-apa, pasangan kita bukan dukun)
6. Komitmen untuk bicara hal yang baik tentang pasangan (puji pasangan)
7. Komitmen untuk jadi pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. (Fisik yang sehat adalah kado buat pasangan)
8. Komitmen untuk mudah mengampuni pasangan.
9. Komitmen untuk bergandengan dan berpelukan.
10. Komitmen untuk h¡dυp dalam kebenaran.

10 Hukum Pernikahan Bahagia:
1. Jangan marah pada waktu yang bersamaan. (Efesus 5:1)
2. Jangan berteriak pada waktu yang bersamaan. (Matius 5:3)
3. Jikalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang. (Amsal 16:32)
4. Tegurlah pasangan Anda dengan kasih. (Yohanes 13:34-35)
5. Lupakanlah kesalahan masa lalu. (Yesaya 1:18 ; Amsal 16:6)
6. Boleh lupakan yang lain tapi jangan lupakan Tuhan dan pasangan Anda. (Kidung Agung 3:1-2)
7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam. (Efesus 4:26-27)
8. Seringlah memberi pujian pada pasangan Anda. ( Kidung Agung 4:1-5 ; 5:9-16)
9. Bersedia mengakui kesalahan. ( I Yohanes 1:9)
10. Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara,dialah yang salah. ( Matius 5:9)

Pernikahan yang bahagia membutuhkan jatuh cinta berulang-ulang dengan pasangan yang sama.

Kidung Agung 8:7 "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta. Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Konfliks dan perselisihan menggerus cinta perlahan-lahan seperti abrasi mengikis pantai.
Waktu atas sebuah pernikahan membuat cinta menjadi pudar, padahal asal muasal cinta begitu kuat tak terpadamkan, cinta sejati tidak bisa dibayar dengan harta benda.

Bangun pagi ini katakan kepada pasangan kita " I LOVE YOU " biarlah ini menjadi pupuk yang akan menyuburkan kembali cinta kepada pasangan kita.

Tujuan pernikahan bukanlah berpikiran sama, tetapi berpikir bersama.
Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.

Kenapa kita disatukan dengan pasangan kita, agar kita saling melengkapi.
Pasangan yang tepat adalah yang dapat melengkapi kekurangan kita, bukan yang sama seperti kita.
Ketahuilah! Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa menemukan pasangan yang memiliki pikiran yang sama.

Ketika kita bangun pagi ini pandang pasangan kita lalu katakan "saya membutuhkan kamu tanpa kamu hidup jadi tidak sempurna"

Lalu mulailah merangkai perbedaan perbedaan dengan pasangan kita agar menjadi satu sehingga menjadi suatu kekuatan yang luar biasa.

Percayalah ! Mulai saat ini keluarga kita menjadi keluarga yang diberkati TUHAN.

Tuhan Yesus memberkati 😊😇

Kurasa banyak dari antara kita umat percaya yang akrab dengan kisah tentang perempuan Samaria yang tercatat dalam Alkitab. Ketika menimba air, dia bertemu dengan Tuhan Yesus, yang meminta minum darinya. Dari percakapannya dengan Tuhan Yesus, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam berbagai nubuatan.

Perempuan Samaria itu hanyalah seorang perempuan biasa dan tidak memiliki banyak pengetahuan tentang Alkitab, tetapi dia mampu melakukannya. Ini sungguh menakjubkan. Kita semua tahu bahwa, dalam tiga setengah tahun Tuhan Yesus bekerja di bumi, banyak orang pernah berhubungan dengan-Nya untuk waktu yang singkat, dan bahkan, ada banyak orang yang mendengar Dia berbicara. Akan tetapi, terlalu sedikit orang yang mampu mengenali bahwa Dia adalah Mesias. Lantas, bagaimana bisa perempuan Samaria itu melakukannya? Apakah itu karena kasih karunia khusus dari Tuhan Yesus? Atau apakah ada suatu rahasia di baliknya? Mari kita bersama-sama membaca kisahnya agar mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Perempuan itu tertegun. Ia memandang orang yang mengajaknya bicara. Seorang laki-laki, dan orang Yahudi pula. Padahal sudah lama ia, sebagai seorang perempuan Samaria, tidak berbicara dengan laki-laki Yahudi, yang umumnya menganggap dia rendah. Hmm, pikir-pikir, sebenarnya semua orang menganggap dia rendah, termasuk orang-orang di desanya. Itulah sebabnya ia keluar dan menimba saat siang hari, ketika tidak ada seorangpun yang akan ditemuinya di sumur itu. Kecuali laki-laki ini yang menyapa dan meminta air padanya (Yoh 4:1-42)….

Tercatat dalam Alkitab: “Datanglah seorang wanita Samaria untuk menimba air: Yesus berkata kepadanya, “Beri Aku minum.” (Karena murid-murid-Nya pergi ke kota untuk membeli daging.) 

Kemudian kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, Bagaimana mungkin Engkau, seorang Yahudi, meminta minuman kepadaku, seorang perempuan Samaria? Karena orang Yahudi tidak berurusan dengan orang Samaria. Yesus menjawab dan berkata kepadanya, Jika kamu tahu karunia Tuhan, dan siapa ini yang berkata kepadamu, Berilah Aku minum; kamu akan meminta kepada-Nya, dan Dia akan memberimu air hidup … Siapa pun yang minum dari air ini akan haus lagi: Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan yang kekal

Wanita itu berkata kepada-Nya, Tuan, beri aku air ini, agar aku tidak haus lagi, dan tidak kemari untuk mengambilnya. Yesus berkata kepadanya, Pergi, panggil suamimu, dan datang ke sini. Wanita itu menjawab dan berkata, “Aku tidak punya suami.” Yesus berkata kepadanya, “Kamu berkata benar, Aku tidak punya suami: Karena kamu telah memiliki lima suami; dan dia yang kamu miliki sekarang bukan suamimu: perkataanmu itu jujur

Wanita itu berkata kepada-Nya, Tuan, kurasa Engkau adalah nabi. Nenek moyang kami menyembah di gunung ini; dan Engkau berkata, di Yerusalem adalah tempat manusia harus menyembah. Yesus berkata kepadanya, Wanita, percayalah kepada-Ku, Waktunya akan datang ketika, engkau tidak menyembah Bapa di gunung ini, tidak juga di Yerusalem. Kamu menyembah yang tidak kamu kenal: kami mengenal yang kami sembah: karena keselamatan berasal dari orang Yahudi. Wanita itu berkata kepada-Nya, “Aku tahu bahwa Mesias datang, yang disebut Kristus: ketika Dia datang, Dia akan memberi tahu kami semua hal.” Yesus berkata kepadanya, Aku yang berbicara kepadamu adalah Dia. …

Wanita itu kemudian meninggalkan kendi airnya, dan pergi ke kota, dan berkata kepada semua orang, Mari, temuilah seorang pria, yang memberitahuku segala hal yang pernah kulakukan: bukankah ini Kristus? (Yohanes 4:7-10, 13-26, 28-29).

Dari bacaan Alkitab di atas kita bisa melihat bahwa ada dua alasan utama mengapa perempuan Samaria itu mampu mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang.

1. Mengenali Suara Tuhan dalam Perkataan Tuhan Yesus



Awalnya, ketika Tuhan Yesus meminta air minum kepada perempuan Samaria itu, dia bersikap waspada terhadap-Nya karena Dia adalah seorang Yahudi, sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Tetapi setelah Tuhan Yesus berbicara sedikit dengannya, dia merasa bahwa Tuhan Yesus bukanlah orang biasa, sehingga dia memanggil-Nya Tuan.

Ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: “Siapa pun yang minum dari air ini akan haus lagi: Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan yang kekal,” perempuan itu merasa bahwa kata-kata-Nya memiliki otoritas dan kuasa dan tidak bisa diucapkan oleh orang biasa.

Kemudian, Tuhan Yesus mengungkapkan rahasia terdalam perempuan itu dengan mengatakan: “Karena kamu telah memiliki lima suami; dan dia yang kamu miliki sekarang bukan suamimu: perkataanmu itu jujur.” Dia merasa takjub akan hal ini karena tidak ada seorang pun yang tahu hal-hal yang secara diam-diam dilakukannya.. Tetapi Tuhan Yesus, yang tidak pernah bertemu dengannya, mengetahui segala hal mengenai dirinya.

Dia yakin bahwa ini tidak akan mungkin dicapai oleh orang biasa, sehingga dia menganggap Tuhan Yesus seorang nabi. Oleh karena itu, dia berbicara mengenai kebingungannya sendiri dan bertanya kepada-Nya apakah untuk menyembah Tuhan dia harus pergi ke atas gunung atau ke Yerusalem. 

Tuhan Yesus berkata: “Waktunya akan datang ketika, engkau tidak menyembah Bapa di gunung ini, tidak juga di Yerusalem.” Tuhan Yesus juga dengan jelas mengatakan kepadanya: “Ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu.” Setelah mendengar semua ini, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias.

Ini karena Tuhan Yesus telah menjawab kebingungannya hanya dengan perkataan, dan juga menunjukkan kepadanya jalan penerapan untuk menyembah Tuhan. Ini memampukannya untuk memahami bahwa ketika menyembah Tuhan, umat percaya tidak perlu dengan kaku menuruti formalitas lahiriah, tetapi harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran, dan hanya berdoa dengan sungguh-sungguh dan hati tuluslah yang berkenan di hati Tuhan.

Terutama ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: “Aku yang berbicara kepadamu adalah Dia,” perempuan Samaria itu bersukacita dan menjadi semakin yakin bahwa Dia adalah Mesias. Jadi, dia bergegas kembali ke kota dan memberitahukan kabar baik itu kepada orang-orang di sana. Meskipun percakapan antara Tuhan Yesus dan perempuan itu singkat, nama yang digunakan perempuan itu memanggil-Nya berubah dengan sangat cepat.

Itu karena dia melihat bahwa firman Tuhan memiliki otoritas dan kuasa, dan Dia mampu mengungkapkan rahasia terdalam dan kerusakan perempuan itu, menyelesaikan masalah dan kebingungannya, dan menunjukkan kepadanya cara yang jelas untuk menerapkannya. Karena alasan ini, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang.

2. Mengesampingkan Dirinya dan Mencari dengan Rendah Hati

Fakta sebenarnya, orang Samaria selalu dipandang rendah oleh orang Yahudi, dan mereka tidak bergaul satu sama lain. Jadi, ketika mendengar Tuhan Yesus meminta kepadanya air minum, dia merasa sangat terkejut. Namun dia tidak menolak berbicara dengan Tuhan karena hal itu, tetapi dengan rendah hati mendengarkan Dia berbicara. 

Ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus memiliki air kehidupan, dia mampu mengesampingkan dirinya dan meminta Dia memberikan kepadanya air yang mampu memberikan kepadanya hidup yang kekal. Ketika Tuhan Yesus mengungkapkan rahasia terdalam perempuan itu, meskipun dia tidak bersedia menyebutkannya, ini tidak menghentikan perempuan itu untuk berbicara dengan Tuhan dan dia justru terus mencari dari Dia. 

Setelah Tuhan Yesus menjawab kebingungannya, dan memampukannya memahami bagaimana cara menyembah Tuhan agar berkenan di hati-Nya, dia pun mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang. Dari sini kita bisa melihat bahwa alasan lain mengapa perempuan Samaria mampu menerima keselamatan melalui kasih karunia adalah karena dia mampu merendahkan dirinya untuk mencari kebenaran. Oleh sebab itu, dia menerima kasih karunia Tuhan, mendengar suara Tuhan dan menyambut sang Mesias.

Injil Yohanes penuh dengan kisah orang-orang yang hidupnya diubahkan  ketika bertemu Yesus. Tidak terkecuali perempuan Samaria ini, yang datang ke sumur itu dengan membawa masalah dan kesakitannya, namun justru mendapatkan satu wawasan baru melalui dialog teologis dengan Yesus sendiri yang memulikan dirinya. Dan kita bisa melihat beberapa prinsip penting yang Ia lakukan terhadap wanita Samaria tersebut.
  • Yesus tertarik dengan masalah kita – dengan sengaja Ia melewati daerah Samaria (ay 4), berhenti di sebuah sumur (ay 6), menyuruh murid-murid-Nya pergi agar Ia bisa sendirian (ay 8), agar Ia bisa membangun hubungan dengan seorang wanita yang sedang bermasalah (ay 7). Memang wanita ini bermasalah dengan seksualitas, namun ia juga bermasalah dengan emosi-emosi negatif. Sebagai wanita yang telah diceraikan 5 kali (karena pada jaman itu seorang wanita tidak bisa meminta cerai), dan sekarang sedang tinggal dengan seseorang yang bukan suaminya, jelas ia memiliki masalah emosi dan sosial dengan orang di sekelilingnya.
  • Inisiatif kesembuhan datang dari Yesus – bukan saja Ia tahu masalah kita, namun Ia juga yang empunya solusi akan masalah itu, dan solusi itu Ia tawarkan dengan cuma-cuma! (ay 10, 13-14).
  • Ketika kita minta, Ia akan memberikan penyelesaian untuk masalah kita – Yesus sendiri memberi solusi buat masalah kita dengan memberi diri-Nya sendiri bagi kita (ay 26). Yang Ia minta adalah agar kita percaya kepada janji-Nya.
Sekarang kita hidup di akhir zaman, momen utama ketika Tuhan datang. Lantas, bagaimanakah seharusnya kita menyerap kekuatan perempuan Samaria itu sehingga kita bisa menyambut kedatangan kembali Tuhan Yesus?

1. Memperhatikan untuk Mendengarkan Suara Tuhan

Tuhan Yesus berkata: “Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu” (Yohanes 16:12-13). 

Dan dinubuatkan berkali-kali dalam kitab Wahyu: “Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja” (Revelation 2-3). Kita bisa melihat dari firman Tuhan ini bahwa ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan berbicara kembali untuk memberitahukan kepada kita kebenaran yang tidak kita pahami. 

Dia menuntut kita untuk menjadi gadis-gadis yang bijaksana dan memperhatikan untuk mendengarkan suara-Nya. Dengan cara ini, kita bisa mengikuti jejak langkah sang Anak Domba, menghadiri perjamuan kawin, dan menerima keselamatan Tuhan di akhir zaman. 

Oleh karena itu, jika kita ingin menyambut kedatangan kembali Tuhan, kita perlu secara aktif mencari firman yang Roh Kudus katakan kepada seluruh jemaat. Ketika seseorang bersaksi kepada kita bahwa Tuhan sudah datang untuk mengucapkan firman-Nya, kita harus mengikuti teladan perempuan Samaria, dan mendengarkan apakah firman tersebut memiliki otoritas dan kuasa, dan apakah firman itu mampu mengungkapkan kerusakan kita yang tidak seorang pun ketahui, menyelesaikan masalah dan kesulitan kita, dan menunjukkan kepada kita cara untuk menerapkannya. 

Aku percaya bahwa ketika mendengar firman dari Tuhan yang telah datang kembali, semua orang yang memiliki hati dan roh akan mampu mendengar bahwa itu adalah suara Tuhan. Sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).

2. Menjadi Orang yang Miskin dalam Roh dan yang Mencari Secara Aktif

Tuhan Yesus berkata: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimuKarena setiap orang yang meminta, menerima; dan yang mencari, menemukan; dan bagi orang yang mengetuk, pintu akan dibukakan” (Matius 7:7-8). “Diberkatilah orang yang miskin dalam roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka …” (Matius 5:3).

Mencari dengan rendah hati adalah tuntutan Tuhan terhadap kita, dan juga kunci yang menentukan apakah kita mampu menyambut kedatangan kembali Tuhan atau tidak. Sekarang, dalam menantikan kedatangan Tuhan, kebanyakan dari kita memiliki banyak kebingungan dan masalah. 

Sebagai contoh, dikatakan bahwa Tuhan akan datang kembali di tahun 2000, tetapi sekarang tahun 2019, jadi bagaimana mungkin kita masih belum menyambut kedatangan-Nya kembali? Lagi pula, nubuat tentang kedatangan kembali Tuhan pada dasarnya sudah digenapi semuanya, jadi semua saudara dan saudari yang sungguh percaya kepada Tuhan merasa bahwa Tuhan mungkin sudah datang kembali, lalu bertanya-tanya apakah Dia sudah menampakkan diri di suatu tempat untuk bekerja. Jadi, bukankah kita seharusnya secara aktif mencari jejak langkah-Nya? Tuhan itu setia.

Hasilnya adalah seorang wanita yang diubahkan. Ia menjadi penginjil pertama untuk tanah Samaria. Orang-orang diberkati lewat kesaksiannya. Keselamatan itu datang bagi orang-orang Samaria. Dan itu terjadi ketika seorang wanita berdosa diubahkan hidupnya lewat perjumpaan dengan Yesus secara pribadi. Dari hidup yang sia-sia, sekarang wanita itu telah memiliki hidup yang bermakna.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda membutuhkan pemulihan dan kesembuhan untuk hidup anda? Apakah anda rindu melihat kehidupan yang diubahkan, dari yang sia-sia menjadi hidup yang sejati dan bermakna? Ingat, Yesus sudah terlebih dahulu rindu agar anda dan saya memiliki hidup yang berarti. Datang pada-Nya dan alami perubahan hidup!

KESAKSIAN/KISAH NYATA MUHAMMAD ISA ADAM

Inilah salah satu kesaksian hidup saya, mengapa saya ikut Tuhan Yesus.

Tahun 2006 saya belum mengenal Yesus secara pribadi. Saya hanya tahu dengar2 nama Yesus yg dianggap Tuhan oleh orang2 Katolik / Kristen. Tetapi anak sulung saya yang mengenal Yesus duluan. Ketika itu anak saya sedang kuliah Farmacy di Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Berawal pada bulan Februari 2006 istri saya divonis dokter mengidap penyakit kanker payudara dengan diagnosanya stadium 4 status ganas. Nama karkernya CARCINOMA MAMAE.

Ketika anak saya, saya beritahu bahwa Ibunya sakit dan harus menjalani operasi, anak saya mengatakan kepada saya bahwa Ibu sakit kanker karena Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita.

Tetapu saya tidak mengerti apa yg dimaksudkan oleh anak saya. Ketika pas Ibunya akan menjalani operasi, dimana sebelumnya telah melakukan beberapa kali pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa istri saya positif kanker, anak saya pulang.

Pada saat istri saya disedot lemak payudaranya lagi oleh dokter Patologi di laboratoriumnya, anak saya mengatakan kpd saya begini, "Pak, Bapak sama Ibu harus percaya sama Tuhan Yesus dan mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi Bapak sama Ibu, sama halnya aku sekarang sudah menjadi orang Kristen yg memercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatku".

Tetapi saya malah marah2 ke anak saya karena memang mustahil mengingat secara administrasi kami yg adalah PNS yg tidak mungkin pindah2 agama begitu saja.

Melalui penjelasan2 yg disampaikan oleh anak saya, akhirnya saya bertaruh dan ngomong ke anak saya begini :

"Nduk kalau memang Yesusmu sanggup menyembuhkan penyakit Ibu, maka Bapak berjanji ikut agama kamu".
Mendengar pernyataan saya itu istri saya malah marah2 kepada saya, sembari berkata kepada saya, "Ibu lebih baik jadi janda bercerai daripada bersuamikan orang murtad.

Suatu ketika saya dan istri diajak berdoa oleh anak saya. Anak saya mendoakan Ibunya, saya diminta menopangkan tangan di atas kepala Istri saya.
Kami bertiga berdoa, anak saya dan saya menompangkan tangan ke atas kepala istri saya.

Mula2 anak saya menyanyi, trus lama2 dia berdoa dan doanya sampai menangis nangis.

Setelah selesai berdoa, saya dan istri dinasehati oleh anak saya, agar menjaga pola makan dan banyak berdoa, menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat dalam hidup ini.

Lebih lanjut anak saya mengatakan ada keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus. Anak saya ngomong bahwa Yesus sanggup menyembuhkan sakit penyakit, tetapi saya tetap saja tidak percaya sebab dalam pikiran saya Yesus saja mati disalib tidak sanggup menyelamatkan diri-Nya kok menyelamatkan orang lain.

Selama satu minggu anak saya mendoakan Ibunya dgn cara yg sama. Suatu hari sebelum anak saya kembali pulang ke Yogyakarta, istri saya, saya bawa ke rumah sakit lagi sesuai jadwal akan diperiksa lagi yg selanjudnya untuk siap menjalani operasi.

Seperti biasanya payudara istri saya disedot lagi lemaknya untuk diperiksa oleh dokter Patologi.
Pada saat istri saya berada di kamar pemeriksaan, anak saya berkata kepada saya "Pak Bapak janji ya ikut Yesus, hasil Labor ini akan MINUS CARCINOMA pak"

Saya jawab tidak mungkin MINUS CARCINOMA nduk sebab sebelumnya ibu sudah bapak periksakan di rumah sakit lain hasilnya sama ibu harus dioperasi kanker payudaranya.

Situasi itu tetap membuat kami drop, pikiran kami kalut seperti kehilangan harapan. Tetapi anak saya tetap TEGUH dalam doa2nya.
Dia tetap memberi kami suport membangun harapan sekalipun saya tak bisa menutupi kegelisahan ini.

Dua hari kemudian hasil test Labor Patologi keluar, dan anak saya menuju ruang sal tempat istri saya akan menjalani perawatan, sambil melonjak lonjak kegirangan, karena hasil test labornya dianggap MINUS CARCINOMA MAMAE

Akhirnya setelah tiga hari di rumah sakit, istri saya diijinkan pulang, tidak jadi dioperasi karena hasil test labornya MINUS.

Saya malah bingung kok bisa? ini pasti salah test dokter. Tetapi anak saya meyakinkan kami bahwa Ibu sudah sembuh dari kanker dan kami harus pulang ke rumah.

Sampai di rumah anak saya menagih janji saya untuk terima Yesus. Tetapi saya tetap tak bergeming. Saya berkeyakinan bahwa analisa dokter salah.

Singkat cerita, saya bawa isteri saya ke rumah sakit yg cukup terkenal di Jakarta. Setelah menjalani pemeriksaan di sana hasilnya sama dengan hasil test labor rumah sakit sebelumnya.

Lagi2 anak saya menagih janji ke saya untuk terima Yesus. Namun saya tetap tidak mau dan akhirnya saya bawa istri saya ke rumah sakit Mount Elisabeth Singapura untuk melakukan pemeriksaan.
Tetapi hasilnya sama dengan labor Jakarta dan sebelumnya.

Sampai 6 tahun berlalu saya MENGINGKARI janji untuk terima Yesus. Sampai pada pertengahan bulan April 2012 saya tetap sama tidak bisa percaya Yesus.

Ketika istri saya semakin sehat, kondisi fisiknya sdh jauh lebih kuat dan ditunjang dgn psikologisnya semakin membaik, pada akhir bulan April 2012 saya terkena penyakit KENCING BATU.

Kalau mau pipis buang air kecil sangat sakit menyiksa badan. Kadang sampai menggigil menahan sakit saat akan buang pipis.

Kebetulan anak saya sudah tamat s2 Farmacy nya dan sudah bekerja di salah satu rumah sakit di Jakarta yang kemudian saya dibawa periksa untuk menjalani pengobatan di rumah sakit tempat anak saya bekerja di Jakarta.

Hasil diagnosa dokter saya diharuskan menjalani operasi KENCING BATU yang ada di kantong kemih saya.

Lagi2 anak saya menagih janji saya untuk ikut Yesus. Akhirnya saya berjanji lagi, kalau sembuh saya akan ikut Yesusmu nak.

Pada suatu malam saya berdoa begini :

Yesus saya tidak kenal siapakah diriMu, kata anak saya kamu sanggup menyembuhkan sakit penyakit, tetapi aku tidak percaya.
Kalau benar Engkau bisa menyembuhkanku, maka aku berjanji akan ikut kamu dan menerima segala konsekwensinya.

Selesai doa saya tidur, namun di tengah malam sekitar pukul 3, tiba2 saya saya meronta-ronta karena terasa mau pipis, sakitnya minta ampun. Sakit sekali. Saya diambilkan ember buat nampung pipis saya.

Disaat meronta ronta kesakitan saya menjerit dan tanpa saya sadari SAYA MEMANGGIL NAMA YESUS.

Aku berteriak Yesus tolong aku !!! oh tolong aku Yesus.

Di ujung jeritanku tercucurlah air pipisku sangat banyak sekali. Lalu saya amat2i air pipisku itu kok ada yang aneh.

Di ember air pipisku itu ada butiran2 berwarna putih kekuningan sebesar besar kacang kedelei cukup banyak. Aduh sakitnya minta ampun saya.

Butiran2 pipis itu sama anak saya diambil dimasukkan kedalam kantong plastik. Kemudian esok harinya dibawa anak saya pergi kerja. Anak saya bilang butiran2 itu akan dibawa ke labor untuk diperiksa.

Singkat cerita hasil labornya menyatakan bahwa butiran2 itu adalah endapan dari sisa2 makanan di kantong kemih yang menghambat saluran pipis saya.

Sungguh sangat menyakitkan rasanya sampai ke ubun2 rasanya, saat itu saya pikir akan mati saya.

Tetapi puji Tuhan, sejak saat itu saya lancar pipis dan tidak sakit2 lagi. Kemudian saya memenuhi janji dan nazar saya untuk terima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat saya.

Tepatnya tanggal 17 Agustus 2012 saya dibaptis sebagai lambang pertobatan saya.

Yesus memang ajaib luar biasa, istri saya sembuh dari penyakit kanker tanpa operasi, dan saya juga sembuh dari sakit kencing batu juga tanpa operasi.

Saudara2ku terkasih, apakah masalah hidupku selesai dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat saya..???!!!

Justru saya banyak menghadapi berbagai masalah hidup.
Berbagai tantangan datang silih berganti tetapi Tuhan Yesus selalu tolong saya dan keluarga tepat pada waktunya hingga hari ini, haleluya..Yesus dasyat

God is good all the times🙏🙏😘😘
===========!=====================

cw

{picture#YOUR_PROFILE_PICTURE_URL} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#https://web.facebook.com/candra1982}

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.